Gambar Mewarnai Dua Ekor (Horse Coloring Page)

Unduh gratis halaman mewarnai dua ekor kuda untuk anak. Tersedia dalam format PDF berkualitas tinggi yang siap dicetak.
Tags: horse coloring page, free printable for kids, pdf download, coloring sheets.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Sabana 2: Pertarungan Dua Singa - Dongeng
Meskipun monyet telah turun tahta dan Raja Singa kembali memimpin, usia tetap berjalan. Raja Singa semakin lemah. Langkahnya lamban, nafasnya pendek, dan taringnya mulai tumpul. Bahkan auman yang dulu menggetarkan savana kini hanya terdengar seperti gumaman berat. Di sisi lain, dari kejauhan, seekor singa muda terus memperhatikan. Ia kuat, cerdas, dan cepat. Tapi hatinya penuh keraguan. Ia adalah putra Raja Singa—ahli waris takhta sah, namun belum pernah merasa layak. Bukan karena ia tak mampu, tapi karena ia tak tega. "Bagaimana mungkin aku menantang ayahku sendiri? Ia pahlawan bagi seluruh savana," bisiknya pada dirinya sendiri, menatap kawanan yang semakin resah. Persediaan air berkurang, mangsa makin sulit ditemukan, dan kelompok singa dari wilayah sebelah mulai merambah masuk. Namun aturan di savana sangat jelas: Hanya singa terkuat yang layak memimpin. Takhta tak bisa diwariskan begitu saja. Pertarungan harus terjadi, walau hanya simbolik. Di bawah pohon baobab tua, seekor kura-kura bijak bernama Tumba mendatangi sang singa muda. "Kalau kau menunggu semua makhluk setuju dan semua rasa bersalah hilang, savana ini akan hancur duluan," ucap Tumba dengan lembut. "Ini bukan soal menggulingkan ayahmu. Ini soal menyelamatkan kawanmu, ibumu, dan seluruh kawanan dari kehancuran." Singa muda menunduk. "Tapi bagaimana kalau aku menyakitinya?" Tumba mengangguk pelan. "Seorang...
Kisah seorang Pejabat dan Dua orang Pengawalnya - Cerpen
Kabut pagi masih menggantung ketika Raden Arya dan dua pengawalnya, Jaka dan Rendra, melangkah memasuki hutan belantara. Perintah Raja jelas—menjelajahi hutan ini untuk mengetahui potensi dan sumber daya yang bisa dimanfaatkan. Jaka berjalan paling depan, langkahnya mantap, matanya tajam menelusuri jejak di tanah. Sesekali ia berhenti, mengamati arah angin dan gerak-gerik dedaunan, lalu memilih jalur yang paling aman. Sementara itu, Rendra mengikuti dari belakang, memanggul perbekalan di pundaknya. Langkahnya berat, wajahnya terlihat kesal. “Selalu saja aku yang dapat tugas seperti ini,” gumamnya pelan. Suara lirih itu tetap terdengar oleh Raden Arya, tapi ia tak menanggapi. Hutan semakin lebat, udara dingin bercampur dengan aroma tanah basah. Tiba-tiba, terdengar auman menggelegar dari kejauhan. Ketiganya seketika berhenti. Raden Arya menoleh ke Rendra. “Periksa apa yang terjadi.” Rendra terkejut. “Sendiri?” Raden Arya hanya mengangguk. Mau tak mau, Rendra melangkah dengan hati-hati ke arah sumber suara. Beberapa saat kemudian, ia kembali dengan wajah tegang. “Harimau… tampaknya sedang istirahat.” Raden Arya tetap tenang. “Periksa lagi. Pastikan apakah ia sekadar istirahat atau ada hal lain.” Rendra menghela napas, lalu kembali mengamati dari balik pepohonan. Kali ini, ia menghabiskan lebih banyak waktu sebelum kembali dengan jawaban yang sedikit lebih rinci. “Ia tidak bergerak, tapi matanya terbuka. Mungkin sedang...
Dongeng Anak Cerdas: Asal Usul Roti
🌾 🏡 Pendahuluan: Kehangatan dalam Kesederhanaan Dahulu kala, di sebuah desa kecil berbalut kabut di kaki pegunungan Eropa, hiduplah seorang gadis remaja bernama Elena bersama dua adik laki-lakinya dan seorang nenek yang penyayang dan bijaksana. Mereka tinggal di rumah kayu sederhana, beratap ilalang, dengan perapian yang selalu menyala saat malam turun dingin. 🧺 Misi ke Kota dan Perjalanan Tak Terduga Suatu hari, Elena pergi ke pasar, membawa sekeranjang sayur dari kebun kecil mereka. Sebelum berangkat, neneknya berkata: “Belikan tepung gandum, telur segar, susu hangat untuk adikmu… dan jika cukup, sebotol kecil anggur untuk menghangatkan tubuh tua ini.” Elena patuh dan menempuh perjalanan yang cukup jauh karena berjalan kaki. Ia berhasil membeli semuanya. Tapi saat pulang, ia diganggu sekumpulan anak lelaki iseng. Mereka mendorongnya hingga keranjangnya terjatuh. Telur pecah, sebagian susu dan anggur tumpah, mengenai tepung. Elena sedih luar biasa. Tapi ia memungut kembali keranjangnya, dan pulang dengan wajah murung.❤️ Pelukan yang Menyembuhkan Sesampainya di rumah, ia meminta maaf. Tapi neneknya hanya memeluknya hangat:“Tak apa, nak… rezeki bisa tumpah, tapi hatimu yang lembut itu tak ternoda.”🍯 Adonan yang Tidak Disengaja Elena melihat sisa tepung yang sudah tercampur telur, susu, dan sedikit anggur. Sayang kalau dibuang. Ia menambahkan sedikit air dan sejumput...